Jumat, 08 September 2017

TARI MUNG DHE

Salah satu seni tari khas Nganjuk adalah Tari Mung Dhe. Tari ini berasal dari Desa Garu, Kecamatan Baron, Nganjuk. Tari ini bertemakan tentang sikap kepahlawanan, heroik dan cinta tanah air.
Tarian ini menggambarkan prajurit yang sedang berlatih berperang, lengkap dengan orang-orang yang memberi semangat
Secara keseluruhan, tari Mung Dhe melibatkan 14 pemain dengan masing-masing peran pada awalnya, yaitu :
  • 2 orang berperan sebagi penari /prajurit.
  • 2 orang berperan sebagi pembawa bendera.
  • 2 orang berperan sebagai botoh
  • 8 orang berperan sebagai penabuh /pengiring.
Semula secara keseluruhan kesenian ini melibatkan 14 orang pemain dengan masing-masing peran, 2 orang prajurit, 2 orang pembawa bendera, 2 orang botoh dan 8 orang pemain musik dan pengiring. Alat musik sebagai pengiring yang digunakan :
penitir (semacam kempul dalam ukuran kecil yang berbunyi Mung),
Bendhe (semacam kempul yang berbunyi Dhe),
Jur (semacam kempul yang agak pipih yang berbunyi Jur/Gur),
Derodog (semacam tambur),
kempyang (kencer),
Timplung,
Kendang,
Suling.
Dalam perkembangan sekarang ini kesenian Mung Dhe tidak melibatkan 14 pemain, tetapi 12 pemain saja. Pengurangan 2 pemain itu disesuaikan dengan jumlah alat pengiring yang meliputi 6 macam, yaitu penitir, timplung, bendhe, jur, kempyang dan derodog.

Pada perkembangan sekarang ini, tari Mung Dhe sering ditampilkan pada acara-acara yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Daerah Kabupaten Nganjuk, seperti Pemilihan Duta Wisata, maupun Grebeg Suro, maupun Jamasan Pusaka, serta saat Upacara Wisuda (gembyangan-red) Waranggono.


Gerak Kesenian Mung Dhe.
  1. Kirapan, jalan berbaris diiringi musik Mung Dhe.
  2. Jalan berpedang, jalan dengan pedang diputar-putar didepan dada, tangan kiri dipinggang (malang kerik).
  3. Maju – mundur, gerakan seperti jalan berpedang dengan gerakan maju mundur.
  4. Gontokan, adu kekuatan di tempat saling merapatkan bahu dikanan kiri dengan pedang.
  5. Perangan Lombo Rangkep, pedang ditepiskan pada tanah, saling serang lamba rangkep (lambat – cepat).
  6. Perangan rangkep, saling berhadapan adu kekuatan pedang saling serang maju mundur.
  7. Perang Berhadap, berhadapan adu pedang atas – bawah secara cepat, lalu pedang ditepiskan pada tanah diadu.
  8. Srampangan, penari saling menyerang (melempar pedang) pada kaki lawan secara bergantian dan saling menangkis.
  9. Tangkisan,  gerakan saling menyerang dan menangkis bergantian yang pertama diatas kepala dan yang kedua didepan dada.

0 komentar:

Posting Komentar

 

IT'S ABOUT NGANJUK Template by Ipietoon Cute Blog Design